Pendidikan Penelitian Pengabdian Pelatihan
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2
Jurnal Pemb Jurnal Moneter Jurnal Perencanaan
Diskusi Stat Eko Diskusi Ekonometrika Diskusi Blog
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2 Ekonomi Manajerial Olah Data Statistika
Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Liniearitas Contoh Menu 5
Slmt Datang Di Blog Page Rank Di Blog Memasang Jam Blog Memasang File PPT, DOC excel dan pdf Membuat Efek Remote Linking Pada Gambar Membuat Gambar Berputar Memasang Jam Online Animasi Flash Teks Berwarna Anti COPAS dan Klik Kanan Tanggal Di Blog Kotak Teks Di Blog
BPS BI Kebij Moneter Kebij Fiskal Kalkulator Kurs Contoh Menu 5
Abg/Ade Blog Bbg TtphS EPFEUP MK Stat Eko (1 MK Stat Eko (2) Abg dan Ade Blog

Kamis, 27 Maret 2014

Populasi & Sampel

A. Pengertian Populasi

 POPULASI
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi.
Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi (pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Sampel dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak dapat dipakai untuk mewakili populasi yang lain.
Suatu sensus dilakukan untuk mendapatkan karakteristik populasi secara nyata. Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu karakteristik yang dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter adalah nilai harapannya (expected value).
Sampel1
B. JENIS POPULASI
Menurut Arikunto (2006:130) jika dilihat dari segi jumlah populasi dapat dibedakan antara lain:
1. Jumlah terhingga, yang terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu, contohnya:
  • Semua orang yang terdaftar dalam Angkatan Laut pada hari tertentu,
  • Semua televisi dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu tahun tertentu, dan
  • Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil matakuliah tertentu.
2. Jumlah tak hingga, terdiri dari elemen yang sulit dicari jumlahnya, seperti jumlah penonton sebuah stasiun tv, semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang, dan sebagainya.

C. SAMPLE

Pengertian Sample
 Sample merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.[2] Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.
Mengapa Sampling Diperlukan?
  1. Menghemat sumber daya, waktu, tenaga, dan pikiran
  2. Kecepatan mendapatkan informasi
  3. Ruang lingkup (cakupan) lebih luas
  4. Lebih mudah dibandingkan sensus
Tahapan Pemilihan Sampel
slide-10-638
Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah:
  • dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
  • Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku  (standar) dari taksiran yang diperoleh
  • Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
  • Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah….
Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besar kecilnya sampel, antara lain:
  1. Degree of homogenity dari populasi, makin homogin populasi makin sedikit jumlah sampel yang diambil
  2. Pressisi yang dikehendaki, makin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki makin banyak jumlah sampel yang diambil
  3. Rencana analisa
  4. Tenaga biaya dan waktu

 D. CARA PENGUJIAN SAMPLE

Teknik Sampling:
Probability Sampling
Teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang tergolong dalam teknik probability sampling yaitu:
1. Simple Random Sampling.
Cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogeny.
Contoh:
  • Jumlah pegawai bank yang mengikuti pelatihan di Singapura
  • Narapidana yang mendapatkan remisi tahun 2005 dari presiden
  • Jumlah pegawai diknas kota bandung yang ….
Kelebihan dari pengembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel. dan kemampuan menghitung standard error.
Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat
2. Proportionated Stratified Random Sampling
Tehnik ini dipakai bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
Contoh :
Jumlah pegawai yang lulus S1=45 orang, S2=30, STM=800, ST=900, SMEA=400, SD=300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi Strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel.
3. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini dipakai untuk menentukan jumlah sampel yang berasal dari populasi yang berstrata tapi tidak proposional
Contoh:
Pegawai dari PT. X memiliki 3 orang lulusan S3, 4 Orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 itu diambilsemuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok tersebut terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok lainnya.
4.  Area Sampling (Sampling Daerah/Cluster)
Teknik ini dipakai bila daerah yang digunakan untuk menentukan sampel sangat luas. Misalnya, untuk menentukan Indeks Harga Konsumen maka hanya diambil beberapa propinsi dari Indonesia saja.
Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.
Contoh :
Di Indonesia terdapat 34 Provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsim maka pengambilan 10 provinsi itu perlu menggunakan stratified random sampling
Non-Probability Sampling
1. Sampling Sistematis
Merupakan teknik sampling berdasar urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya, dari populasi terdiri dari 100 orang yang telah diberi nomor urut dipilih berdasar nomor genap atau dipilih berdasar kelipatan tertentu.
2. Sampling Kuota
Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
Contoh :
Jumlah Sampel yang ditentukan 500 orang, kalau pengumpulan data belum didasarkan 500 orang, maka penelitian dianggap belum selesai.
3. Sampling Aksi dental
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.
Contoh:
Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan menggunakan setiap warga Negara yang telah dewasa sebagai unit sampling
4. Purposive Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya mengenai masalah disiplin siswa, guru dapat dipilih menjadi sumber data.
Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.  Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
5. Sampling Jenuh
Merupakan teknik penentuan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Dilakukan apabila jumlah populasi relative kecil.
Contoh:
Populasi kurang dari 30 orang, maka semua anggota populasi tersebut dijadikan sampel.
6. Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula kecil kemudian para sampel awal diminta untuk merekomendasikan sampel berikutnya.
Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
7. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari  Taro Yamane:
sampel 1
n= Jumlah sample,
N= Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)

Mengapa Menggunakan Sampel dalam Penelitian ?
Teknik Pengambilan Sampel 

E. PENENTUAN JUDUL PENELITIAN

  • Unit Analisis
    • Individu. Pengaruh Kenaikan Harga BBM dengan Penjualan Kendaraan Bermotor
    • Kelompok.  Analisis Bantuan Modal dan Kredit bagi Kelompok Pedagang Ikan
    • Organisasi Contoh: Pengaruh Pergantian Ketua Jurusan terhadap Jalannya Organisasi Kemahasiswaan Jurusan.
    • Institusi. Contoh: Pengaruh Penggunaan Sistem Operasi terhadap Perusahaan BUMN
    • Metode Penelitian
      • Korelasional
      • Kausal
Ciri-ciri kausal:
  • Terdapat kata “Pengaruh” dalam judul penelitian
  • Menggunakan analisa perhitungan Path analisis
Ciri-ciri Korelasional:
  • Terdapat kata “Hubungan” dalam judul penelitian
  • Perhitungan menggunakan analisa Regresi
 DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2006. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta.
Sekaran, Uma, 1992. Research Methods for Business. John Wiley & Sons.
https://methodusmethodus.wordpress.com/tag/disproportionate-stratified-random-sampling/
http://anitaharum.wordpress.com/tag/materi-kuliah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENU BAR