POPULASI
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi.
Statistika inferensi
mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan
data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari
populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi
(pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Sampel
dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak
dapat dipakai untuk mewakili populasi yang lain.
Suatu sensus dilakukan
untuk mendapatkan karakteristik populasi secara nyata. Karakteristik
yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu
karakteristik yang dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter
adalah nilai harapannya (expected value).
B. JENIS POPULASI
Menurut Arikunto (2006:130) jika dilihat dari segi jumlah populasi dapat dibedakan antara lain:
1. Jumlah terhingga, yang terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu, contohnya:
- Semua orang yang terdaftar dalam Angkatan Laut pada hari tertentu,
- Semua televisi dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu tahun tertentu, dan
- Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil matakuliah tertentu.
2. Jumlah tak hingga, terdiri dari elemen
yang sulit dicari jumlahnya, seperti jumlah penonton sebuah stasiun tv,
semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang, dan
sebagainya.
C. SAMPLE
Pengertian Sample
Sample merupakan
bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel
dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili
keseluruhan gejala yang diamati.[2] Ukuran dan keragaman sampel menjadi
penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan
sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak
(non-random)/non-probabilita.
Mengapa Sampling Diperlukan?
- Menghemat sumber daya, waktu, tenaga, dan pikiran
- Kecepatan mendapatkan informasi
- Ruang lingkup (cakupan) lebih luas
- Lebih mudah dibandingkan sensus
Tahapan Pemilihan Sampel
Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah:
- dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
- Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
- Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
- Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah….
Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besar kecilnya sampel, antara lain:
- Degree of homogenity dari populasi, makin homogin populasi makin sedikit jumlah sampel yang diambil
- Pressisi yang dikehendaki, makin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki makin banyak jumlah sampel yang diambil
- Rencana analisa
- Tenaga biaya dan waktu
D. CARA PENGUJIAN SAMPLE
Teknik Sampling:
Probability Sampling
Teknik sampling untuk memberikan peluang
yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Yang tergolong dalam teknik probability sampling yaitu:
1. Simple Random Sampling.
Cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata atau
tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogeny.
Contoh:
- Jumlah pegawai bank yang mengikuti pelatihan di Singapura
- Narapidana yang mendapatkan remisi tahun 2005 dari presiden
- Jumlah pegawai diknas kota bandung yang ….
Kelebihan dari
pengembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam
pemilihan anggota sampel. dan kemampuan menghitung standard error.
Sedangkan,kekurangannya
adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara
acak akan merepresentasikan populasi secara tepat
2. Proportionated Stratified Random Sampling
Tehnik ini dipakai bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
Contoh :
Jumlah pegawai yang lulus S1=45 orang,
S2=30, STM=800, ST=900, SMEA=400, SD=300. Jumlah sampel yang harus
diambil meliputi Strata pendidikan tersebut yang diambil secara
proporsional jumlah sampel.
3. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini dipakai untuk menentukan jumlah sampel yang berasal dari populasi yang berstrata tapi tidak proposional
Contoh:
Pegawai dari PT. X
memiliki 3 orang lulusan S3, 4 Orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1,
800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3
dan 4 orang lulusan S2 itu diambilsemuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok tersebut terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok
lainnya.
4. Area Sampling (Sampling Daerah/Cluster)
Teknik ini dipakai bila
daerah yang digunakan untuk menentukan sampel sangat luas. Misalnya,
untuk menentukan Indeks Harga Konsumen maka hanya diambil beberapa
propinsi dari Indonesia saja.
Kelebihan dari
pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi
karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel. Sedangkan,
kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya
dalam area-area tertentu.
Contoh :
Di Indonesia terdapat
34 Provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsim maka
pengambilan 10 provinsi itu perlu menggunakan stratified random sampling
Non-Probability Sampling
1. Sampling Sistematis
Merupakan teknik
sampling berdasar urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor
urut. Misalnya, dari populasi terdiri dari 100 orang yang telah diberi
nomor urut dipilih berdasar nomor genap atau dipilih berdasar kelipatan
tertentu.
2. Sampling Kuota
Merupakan pengambilan
anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti.
Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis karena
jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya adalah bias,
belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
Contoh :
Jumlah Sampel yang ditentukan 500 orang,
kalau pengumpulan data belum didasarkan 500 orang, maka penelitian
dianggap belum selesai.
3. Sampling Aksi dental
Merupakan teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa
yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai
warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini
adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan,
kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki karakteristik yang
dicari oleh peneliti.
Contoh:
Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan menggunakan setiap warga Negara yang telah dewasa sebagai unit sampling
4. Purposive Sampling
Merupakan teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya mengenai
masalah disiplin siswa, guru dapat dipilih menjadi sumber data.
Kelebihan dari
pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat
terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili
keseluruhan variasi yang ada.
5. Sampling Jenuh
Merupakan teknik penentuan sampel dimana
seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Dilakukan apabila jumlah
populasi relative kecil.
Contoh:
Populasi kurang dari 30 orang, maka semua anggota populasi tersebut dijadikan sampel.
6. Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula kecil kemudian para sampel awal diminta untuk merekomendasikan sampel berikutnya.
Kelebihan dari
pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel
di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup
lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
7. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane:
n= Jumlah sample,
N= Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)
E. PENENTUAN JUDUL PENELITIAN
- Unit Analisis
- Individu. Pengaruh Kenaikan Harga BBM dengan Penjualan Kendaraan Bermotor
- Kelompok. Analisis Bantuan Modal dan Kredit bagi Kelompok Pedagang Ikan
- Organisasi Contoh: Pengaruh Pergantian Ketua Jurusan terhadap Jalannya Organisasi Kemahasiswaan Jurusan.
- Institusi. Contoh: Pengaruh Penggunaan Sistem Operasi terhadap Perusahaan BUMN
- Metode Penelitian
- Korelasional
- Kausal
Ciri-ciri kausal:
- Terdapat kata “Pengaruh” dalam judul penelitian
- Menggunakan analisa perhitungan Path analisis
Ciri-ciri Korelasional:
- Terdapat kata “Hubungan” dalam judul penelitian
- Perhitungan menggunakan analisa Regresi
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2006. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta.Sekaran, Uma, 1992. Research Methods for Business. John Wiley & Sons.
https://methodusmethodus.wordpress.com/tag/disproportionate-stratified-random-sampling/
http://anitaharum.wordpress.com/tag/materi-kuliah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar