Salah satu alternatif untuk mengatasi model regresi linear yang terkena
gangguan autokorelasi adalah dengan memasukkan lag dari variabel terikat
menjadi salah satu variabel bebasnya. Misalnya ada urutan data seperti
ini:
Ini hanya contoh ya, disarankan untuk
tidak menggunakan regresi linear dengan 16 data saja. He he. Mau buat
banyak-banyak capek…… nah kalau mau liat datanya, tinggal download saja. Klik menu Analyze, sorot pada Regression, klik pada linear seperti ini:
Jika anda benar, maka akan diarahkan ke box regresi linear seperti ini:
Masukkan variabel Y ke kotak dependen,
dan variabel X ke kotak Independen seperti gambar di atas. Untuk
memunculkan menu autokorelasi dengan Durbin-Watson, klik menu Statistic
di bagian bawah agak ke kiri. Dah ketemu??? Ya benar, di situ, di
sebelah kiri menu Plots. Jika anda klik di menu Statistic, maka akan
diarahkan ke box menu sebagai berikut:
Berikan tanda centang (tick mark) pada
Durbin-Watson seperti pada contoh. Lalu tekan Continue di kanan atas,
sehingga akan dikembalikan ke menu regresi, lalu tekan OK dan program
akan mengeluarkan Outputnya seperti ini:
Jika anda benar, maka akan didapat nilai
Durbin-Watson sebesar 0,287. Perhatikan tabel DW untuk satu buah
variabel (k’) sebesar 1 dan jumlah data 16, maka nilai dL adalah 1,10
dan dU adalah 1,34. Tampak bahwa 0 < DL yang menunjukkan terjadi
gangguan autokorelasi. Kita coba memasukkan lag variabel dengan
menggunakan menu Tranform, lalu pilih Compute
Maka anda akan diarahkan ke Box Compute.
Lalu ketikkan Lag_Y pada target variabel. Artinya variabel lag nanti
akan disimpan pada kolom dengan nama Lag_Y. lalu pada Function, di
bagian kanan, cari menu LAG(Variable). Sorotkan mouse lalu tekan tanda
panah ke atas di samping Function. Sehingga Numeric Expression akan
keluar Lag(?). Tanda tanya itu anda ganti dengan Y, artinya variabel Y.
Lalu klik aja OK di bagian bawah. Sehingga tabulasi data pada SPSS akan menjadi seperti ini:
Anda dapat melihat, bahwa lag variabel
adalah menggeser ke bawah suatu variabel. Atau data nomor 1 menjadi data
nomor 2 pada lag, data nomor 2 menjadi data nomor 3 pada lag dan
seterusnya. Dan, ya anda benar, maka data nomor 1 pada lag akan kosong,
sehingga data total akan berkurang satu. Setelah itu, lakukan
penghitungan regresi lagi seperti di atas, dengan menambahkan variabel
Lag y sebagai variabel bebas. Maka jika anda benar (mudah-mudahan benar)
dan akan keluar output sebagai berikut:
Tampak pada gambar di atas bahwa nilai DW
adalah sebesar 1,557. Akan tetapi, motode Durbin-Watson tidak boleh
dipergunakan untuk model seperti ini yang sering disebut dengan Autoregressive. Jadi coba gunakan metode deteksi autokorelasi yang lain, misalnya Run Test.
Pada tahap interpretasi model, lag
variabel tidak usah diinterpretasikan karena hanya merupakan metode
untuk menghilangkan gangguan autokorelasi saja. Juga masih ada metode
lain, misalnya dengan persamaan beda umum (first difference delta) yang akan dibahas lebih lanjut.
Bahan bacaan:
Muhammad Firdaus, 2004. Ekonometrika suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara
Durbin, J., dan Watson, G.S., 1951.
Testing for Serial Correlation in Least Square Regression. Biometrika,
Vol. 38. Hlm. 159 – 177
Tidak ada komentar:
Posting Komentar