Programa Linear menurut Dwi Hayu Agustini
(2004:45) merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam
pemecahan masalah pengalokasikan sumber-sumber yang terbatas secara
optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan memilih
atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang dilakukannya, dimana
masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya
terbatas. Secara sederhana, dapat digambarkan sebuah contoh keadaan
bagian produksi suatu perusahaan yang dihadapkan pada masalah penentuan
tingkat produksi masing-masing jenis produk dengan memperhatikan batasan
faktor-faktor produksi seperti mesin, tenaga kerja, bahan baku, dan
sebagainya untuk memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya yang
minimal.
Dalam memecahkan masalah diatas Programa
Linear menggunakan model matematis. Sebutan “linier” berarti bahwa semua
fungsi matematis yang disajikan dalam model ini haruslah fungsi-fungsi
linier. Kata “programming” adalah perencanaan. Jadi Programa Linear
mencakup perencanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang
optimal yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu
yang paling baik menurut model matematis diantara alternatif-alternatif
yang mungkin, dengan menggunakan fungsi linier.
Dua macam fungsi Program Linear, Bustanul Arifin Noer (2010:26) mengatakan:- Fungsi tujuan: mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah
- Fungsi kendala: untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut
2.2 METODE PENYELESAIAN MASALAH PROGRAMA LINEAR
Penyelesaian programa linear dianalisis dengan beberapa aplikasi solusi khusus dalam siang (2011: 34-39) antara lain:
a) Alternatif Penyelesaian
Suatu model program linear dikatakan memiliki alternatif penyelesaian titik sudut daerah fisiabel memiliki nilai optimum yang sama. Jika 2 titik sudut daerah fisiabel memiliki nilai optimum yang sama, maka semua titik yang terletak di antaranya juga akan memiliki nilai optimum yang sama. Jadi ada tak berhingga penyelesaian.
b) Daerah Fisibel Tak Terbatas
Daerah fisibel adalah daerah yang memenuhi semua kendala. Ada kalanya daerah fisibel merupakan daerah yang tak terbatas, meskipun daerah fisibelnya tak terbatas, bukan berarti nilai optimumnya tak terbatas pula.
c) Penyelesaian Tak Terbatas
Tampak bahwa meskipun daerah fisibelnya tak terbatas, tetapi titik minimumnya tetap ada. Kasus seperti itu tidak selalu terjadi. Ada kalanya daerah fisibelnya tak terbatas dan nilai optimumnyapun juga tak terbatas. Dalam hal ini soal dikatakan tidak memiliki penyelesaian.
d) Permasalahan Tak Fisiabel
Kasus di mana daerah fisibel tidak ada disebut soal yang tidak fisibel. Penyelidikan titik optimum fungsi dilakukan dengan mengecek nilai fungsi pada titik sudut daerah fisibel. Apabila daerah fisibelnya tidak ada maka jelas bahwa pengecekan tidak dapat dilakukan. Soal tidak memiliki penyelesaian.
e) Permasalahan Redundant
Suatu soal dikatakan redundant (kelebihan) apabila terdapat satu/lebih kendala yang berpengaruh terhadap daerah fisibelnya. Artinya, apabila kendala tersebut dihilangkan, maka daerah fisibelnya tidak berubah (dengan demikian titik optimalnya juga tidak berubah).
- Grafis (2 variabel), Cara grafik, mudah dimengerti artinya dan mudah dilihat pembatasannya secara visual, tetapi penggunaannya terbatas untuk dua variabel dasar. Lebih dari dua variabel lebih baik dipergunakan metode simpleks, yang akan diterangkan pada pembahasan berikutnya.
- Matematis (Simplex method)
Penyelesaian programa linear dianalisis dengan beberapa aplikasi solusi khusus dalam siang (2011: 34-39) antara lain:
a) Alternatif Penyelesaian
Suatu model program linear dikatakan memiliki alternatif penyelesaian titik sudut daerah fisiabel memiliki nilai optimum yang sama. Jika 2 titik sudut daerah fisiabel memiliki nilai optimum yang sama, maka semua titik yang terletak di antaranya juga akan memiliki nilai optimum yang sama. Jadi ada tak berhingga penyelesaian.
b) Daerah Fisibel Tak Terbatas
Daerah fisibel adalah daerah yang memenuhi semua kendala. Ada kalanya daerah fisibel merupakan daerah yang tak terbatas, meskipun daerah fisibelnya tak terbatas, bukan berarti nilai optimumnya tak terbatas pula.
c) Penyelesaian Tak Terbatas
Tampak bahwa meskipun daerah fisibelnya tak terbatas, tetapi titik minimumnya tetap ada. Kasus seperti itu tidak selalu terjadi. Ada kalanya daerah fisibelnya tak terbatas dan nilai optimumnyapun juga tak terbatas. Dalam hal ini soal dikatakan tidak memiliki penyelesaian.
d) Permasalahan Tak Fisiabel
Kasus di mana daerah fisibel tidak ada disebut soal yang tidak fisibel. Penyelidikan titik optimum fungsi dilakukan dengan mengecek nilai fungsi pada titik sudut daerah fisibel. Apabila daerah fisibelnya tidak ada maka jelas bahwa pengecekan tidak dapat dilakukan. Soal tidak memiliki penyelesaian.
e) Permasalahan Redundant
Suatu soal dikatakan redundant (kelebihan) apabila terdapat satu/lebih kendala yang berpengaruh terhadap daerah fisibelnya. Artinya, apabila kendala tersebut dihilangkan, maka daerah fisibelnya tidak berubah (dengan demikian titik optimalnya juga tidak berubah).
2.4 LANGKAH PENYELESAIAN METODE GRAFIK
Ada beberapa langkah penyelesaian diantaranya dalam Siang (2011: 24) sebagai berikut:
Ada beberapa langkah penyelesaian diantaranya dalam Siang (2011: 24) sebagai berikut:
- Buat model yang sesuai dengan masalah yang ada.
- Gambar grafik kendala-kendalanya.
- Tentukan daerah fisibel, yaitu daerah dalam grafik yang memenuhi semua kendala.
- Hitung nilai fungsi di titik-titik sudut segi-n daerah fisibel.
- Cari titik yang menghasilkan nilai fungsi yang paling optimal
2.5 KASUS-KASUS DAN PENYELESAIAN DALAM METODE GRAFIK
Alternatif Penyelesaian
Contoh 3.a:
Penyelesaian:
Sistem tabel pemodelan
Maksimumkan, f(x1, x2) = 300.000 x1 + 200.000 x2 è 3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)
Kendala:
x1 + 2 x2 ≤ 20
3 x1 + x2 ≤ 20
x1, x2 ≥ 0
Penggambaran kendala x1 + 2 x2 ≤ 20, 3 x1 + x2 ≤ 20 dan x1, x2 ≥ 0
Alternatif Penyelesaian
Contoh 3.a:
Seorang pengusaha Laptop membuat dua macam tipe, yaitu tipe portable touchscreen (A1) dan tipe flip standar (A2). Kedua jenis laptop dibuat dari bahan yang sama yaitu X dan Y, dengan komposisi yang berbeda.
Setiap tipe laptop portable touchscreen
dibuat dari campuran 1 unit bahan X dan 3 bahan Y, sedangkan setiap tipe
laptop flip standar dibuat dari campuran 2 unit bahan X dan 1 unit
bahan Y. Karena keterbatasan pasokan, setiap hari ia hanya memperoleh 20
unit bahan X dan 20 unit bahan Y.
Untuk setiap laptop tipe portable
touchscreen yang ia buat, ia memperoleh keuntungan sebesar 300.000.
Untuk setiap laptop tipe flip standar, ia memperoleh keuntungan sebesar
200.000.
Jika diasumsikan bahwa semua laptop laku
terjual, berapa laptop masing-masing tipe harus ia buat agar keuntungan
yang didapatkan maksimum?
Sistem tabel pemodelan
Bahan
|
Laptop tipe portable touchscreen (A1)
|
Laptop tipe flip standar (A2)
|
Pasokan Maksimum
|
X
|
1
|
2
|
20
|
Y
|
3
|
1
|
20
|
Untung
|
300.000
|
200.000
|
Maksimumkan, f(x1, x2) = 300.000 x1 + 200.000 x2 è 3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)
Kendala:
x1 + 2 x2 ≤ 20
3 x1 + x2 ≤ 20
x1, x2 ≥ 0
Penggambaran kendala x1 + 2 x2 ≤ 20, 3 x1 + x2 ≤ 20 dan x1, x2 ≥ 0
Titik-titik sudut daerah fisibel dapat melihat keuntungan maksimum yang ingin dicapai pengusaha:
Titik-titik sudut daerah fisibel
|
Nilai fungsi , f(x1, x2) = 3 x1 + 2 x2
3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)
|
O (0,0) | 3(0) + 2(0) = 0 |
A (0,10) | 3(0) + 2 (10) = 20 |
E (4,8) | 3(4) + 2(8) = 12 + 16 = 28 |
D (20/3,0) | 3(20/3) + 2(0) = 20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar