Berdasarkan pendekatan probabilitas atau tidak, teknik pengambilan sampel terbagi dua, yaitu:
- Probability Random Sampling
- Simple Random Sampling: unit populasi diambil secara acak menjadi sampel, pengambilan acak dapat dilakukan dengan pengundian, tabel acak atau pun komputer.
- Systematic Random Sampling : sama dengan Simple Random Sampling, namun dari populasi yang homogen menggunakan metode sistematik (pengurutan acak).
- Stratified Random Sampling: untuk populasi yang heterogen menjadi beberapa kelompok, caranya:
- Tentukan jumlah sampel yang akan diambil
- Mengelompokkan populasi dikelompokkan dari stratum yang homogen
- Mengukur proporsi dari data stratum tersebut.
- Ambil sampel secara acak dari stratum sesuai dengan proporsi dan jumlah sampel yang ditentukan.
- Cluster Random Sampling: pengambilan sampel untuk populasi heterogen yang terbagi dalam banyak cluster, caranya:
- Menentukan cluster dari populasi
- Cluster populasi diambil secara simple random sampling
- Ambil sampel secara acak dari cluster tersebut
- Two Stage Cluster Random Sampling : diambil dua tahap cluster.
- Non Probability Random Sampling
- Convenience Sampling (accidental sampling): jumlah dan kriteria diserahkan kepada subjektifitas dan penggunaannya untuk riset kualitatif atau tes produk baru.
- Judgement/Purposive Sampling : periset lebih ketat dalam menentukan jumlah, kriteria dan kemudahan pengambilan sampel.
- Quota Sampling: merupakan purposive sampling pada populasi heterogen atau terkelompok dan setiap kelompok ditentukan kuota jumlah samplingnya.
- Snowball Sampling: disiasati mencari satu sampel yang sulit diperoleh dengan cara mencari satu sampel terlebih dahulu sesuai kriteria yang ditetapkan, dari sampel pertama dicari informasi untuk memperoleh sampel kedua yang punya kesamaan dan seterusnya.
- Booster Sampling: mencari sampel yang sulit dengan cara mengamati lingkungan atau komunitas yang sesuai kriteria sampel, lalu diambil satu per satu sampelnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar