Pengertian:
Data kuantitatif yang dikumpulkan dari lapangan (data mentah), nilainya tidak selalu sama atau seragam tetapi bervariasi dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, misalnya data hasil produksi, data hasil penjualan, data tingkat konsumsi dan lain-lain. Jika data hasil pengamatan di lapangan mempunyai jumlah yang besar maka data mentah tersebut perlu diolah dengan cara meringkas data tersebut dan didistribusikan ke dalam kelas atau kategori.
Data kuantitatif yang dikumpulkan dari lapangan (data mentah), nilainya tidak selalu sama atau seragam tetapi bervariasi dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, misalnya data hasil produksi, data hasil penjualan, data tingkat konsumsi dan lain-lain. Jika data hasil pengamatan di lapangan mempunyai jumlah yang besar maka data mentah tersebut perlu diolah dengan cara meringkas data tersebut dan didistribusikan ke dalam kelas atau kategori.
Suatu
tabel yang berisi susunan data yang terbagi ke dalam beberapa frekuensi
kelas disebut Distribusi Frekuensi atau Tabel Frekuensi. Dengan
disajikannya data dalam bentuk distribusi frekuensi maka akan memudahkan
bagi pihak yang berkepentingan terhadap data tersebut untuk melakukan
analisis data, dibandingkan jika data yang disajikan masih berupa data
mentah dan dalam jumlah yang banyak.
Langkah-Langkah Menyusun Distribusi Frekuensi:
Menentukan
Jumlah Kelas:
Untuk menentukan jumlah kelas dapat digunakan “Rumus
Sturge”, yaitu: K = 1 + 3,322 log N ; dimana K adalah jumlah kelas dan N
adalah jumlah data.
Mencarai Nilai Range:
Range adalah jarak data terkecil sampai data terbesar atau selisih data terbesar dengan data terkecil.
Mencari
Nilai Interval : Interval adalah panjang kelas yang nilainya diperoleh
dari nilai range dibagi dengan nilai jumlah kelas.
Menentukan Kelas:
Dalam menentukan kelas yang harus diperhatikan adalah bahwa semua data
harus dapat masuk dalam kelas tersebut dan tidak boleh terdapat data
yang tersisa atau tidak dapat masuk dalam kelas yang telah ditentukan.
Mencari
Frekuensi Masing-Masing Kelas:
Setelah data dapat masuk semua ke dalam
kelas yang telah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah
menjumlahkan data masing-masing kelas atau disebut mencari frekuensi
masing-masing kelas.
Istilah dalam Distribusi Frekuensi:
Tabel: Persediaan Beras (dalam kg) dari 50 Pedagang di kota “X’ tanggal 31 Desember
Persediaan Beras
|
Jumlah Pedagang (Fr)
|
90 – 99
|
2
|
100 – 109
|
20
|
110 – 119
|
13
|
120 – 129
|
7
|
130 – 139
|
6
|
140 – 149
|
2
|
Jumlah
|
50
|
Beberapa istilah di dalam distribusi frekuensi, berdasarkan tabel di atas, adalah:
Class
Limit atau batas kelas dibagi menjadi dua, yaitu batas kelas atas dan
batas kelas bawah. Batas kelas atas adalah 99, 109, 119, 129, 139 dan
149, sedangkan batas kelas bawah adalah 90, 100, 110, 120, 130 dan 140.
Class
Boundary merupakan nilai pertengahan antara batas bawah suatu kelas
dengan batas atas kelas sebelumnya atau nilai pertengahan antara batas
atas suatu kelas dengan batas bawah kelas sesudahnya.
Class Boundary
dibagi menjadi dua, yaitu class boundary atas dan class boundary bawah.
Class boundary atas kelas I sama dengan class boundary bawah kelas II,
yaitu (99 + 100) / 2 = 99,5. Class boundary atas kelas III sama dengan
class boundary bawah kelas IV, yaitu (119 + 120) / 2 = 119,5
Frekuensi adalah jumlah data masing-masing kelas, yaitu frekuensi kelas I = 2, kelas II = 20, kelas III = 13 dan seterusnya.
Class
Mark adalah nilai pertengahan masing-masing kelas, yaitu class mark
kelas I adalah (90 + 99) / 2 = 94,5, kelas IV adalah (120 + 129) / 2 =
124,5 dan lain sebagainya.
Class Interval
adalah panjang masing-masing kelas, yaitu 10 (bukan 9) misalnya kelas I
adalah 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar