Pendidikan Penelitian Pengabdian Pelatihan
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2
Jurnal Pemb Jurnal Moneter Jurnal Perencanaan
Diskusi Stat Eko Diskusi Ekonometrika Diskusi Blog
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2 Ekonomi Manajerial Olah Data Statistika
Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Liniearitas Contoh Menu 5
Slmt Datang Di Blog Page Rank Di Blog Memasang Jam Blog Memasang File PPT, DOC excel dan pdf Membuat Efek Remote Linking Pada Gambar Membuat Gambar Berputar Memasang Jam Online Animasi Flash Teks Berwarna Anti COPAS dan Klik Kanan Tanggal Di Blog Kotak Teks Di Blog
BPS BI Kebij Moneter Kebij Fiskal Kalkulator Kurs Contoh Menu 5
Abg/Ade Blog Bbg TtphS EPFEUP MK Stat Eko (1 MK Stat Eko (2) Abg dan Ade Blog

Sabtu, 29 Maret 2014

DISTRIBUSI FREKUENSI (Materi I : Pengertian, Langkah Menyusun, dan Istilah)

Pengertian:
Data kuantitatif yang dikumpulkan dari lapangan (data mentah), nilainya tidak selalu sama atau seragam tetapi bervariasi dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, misalnya data hasil produksi, data hasil penjualan, data tingkat konsumsi dan lain-lain. Jika data hasil pengamatan di lapangan mempunyai jumlah yang besar maka data mentah tersebut perlu diolah dengan cara meringkas data tersebut dan didistribusikan ke dalam kelas atau kategori.

Suatu tabel yang berisi susunan data yang terbagi ke dalam beberapa frekuensi kelas disebut Distribusi Frekuensi atau Tabel Frekuensi. Dengan disajikannya data dalam bentuk distribusi frekuensi maka akan memudahkan bagi pihak yang berkepentingan terhadap data tersebut untuk melakukan analisis data, dibandingkan jika data yang disajikan masih berupa data mentah dan dalam jumlah yang banyak.
Langkah-Langkah Menyusun Distribusi Frekuensi:
Menentukan Jumlah Kelas:
Untuk menentukan jumlah kelas dapat digunakan “Rumus Sturge”, yaitu: K = 1 + 3,322 log N ; dimana K adalah jumlah kelas dan N adalah jumlah data.
Mencarai Nilai Range:
Range adalah jarak data terkecil sampai data terbesar atau selisih data terbesar dengan data terkecil.
Mencari Nilai Interval : Interval adalah panjang kelas yang nilainya diperoleh dari nilai range dibagi dengan nilai jumlah kelas.
Menentukan Kelas:
Dalam menentukan kelas yang harus diperhatikan adalah bahwa semua data harus dapat masuk dalam kelas tersebut dan tidak boleh terdapat data yang tersisa atau tidak dapat masuk dalam kelas yang telah ditentukan.
Mencari Frekuensi Masing-Masing Kelas:
Setelah data dapat masuk semua ke dalam kelas yang telah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menjumlahkan data masing-masing kelas atau disebut mencari frekuensi masing-masing kelas.
Istilah dalam Distribusi Frekuensi:
Tabel: Persediaan Beras (dalam kg) dari 50 Pedagang di kota “X’ tanggal 31 Desember

Persediaan Beras
Jumlah Pedagang (Fr)
90 – 99
2
100 – 109
20
110 – 119
13
120 – 129
7
130 – 139
6
140 – 149
2
Jumlah
50

Beberapa istilah di dalam distribusi frekuensi, berdasarkan tabel di atas, adalah:
Class Limit atau batas kelas dibagi menjadi dua, yaitu batas kelas atas dan batas kelas bawah. Batas kelas atas adalah 99, 109, 119, 129, 139 dan 149, sedangkan batas kelas bawah adalah 90, 100, 110, 120, 130 dan 140.
Class Boundary merupakan nilai pertengahan antara batas bawah suatu kelas dengan batas atas kelas sebelumnya atau nilai pertengahan antara batas atas suatu kelas dengan batas bawah kelas sesudahnya.
Class Boundary dibagi menjadi dua, yaitu class boundary atas dan class boundary bawah.
Class boundary atas kelas I sama dengan class boundary bawah kelas II, yaitu (99 + 100) / 2 = 99,5. Class boundary atas kelas III sama dengan class boundary bawah kelas IV, yaitu (119 + 120) / 2 = 119,5
Frekuensi adalah jumlah data masing-masing kelas, yaitu frekuensi kelas I = 2, kelas II = 20, kelas III = 13 dan seterusnya.
Class Mark adalah nilai pertengahan masing-masing kelas, yaitu class mark kelas I adalah (90 + 99) / 2 = 94,5, kelas IV adalah (120 + 129) / 2 = 124,5 dan lain sebagainya.

Class Interval adalah panjang masing-masing kelas, yaitu 10 (bukan 9) misalnya kelas I adalah 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENU BAR